Oleh: Drs.Bambang
Supriyono Raharjo (DUTA GADJAH MADA)
I.
Masalah Kehidupan
Orang Islam/Manusia yang mengikrarkan
diri sebagai orang Islam, tidak berarti langsung bebas dari masalah kehidupan.Justru ia akan
diuji dengan masalah, untuk menguji kadar keimanan kepada Allah SWT,apakah
imannya kuat atau lemah.Manusia mukmin mukminat akan menghadapi masalah demi masalah, bahkan
bisa menghadapi banyak masalah sekaligus atau menghadapi pelbagai masalah
secara bertubi tubi. Pendek kata, masalah akan selalu ada dan terus ada selama manusia
mukmin mukminat hidup di dunia.
Allah berfirman(Q.S./Al Baqoroh: 214)
:”…..Apakah kalian mengira akan masuk surge,sedangkan belum dating kepada
kalian(cobaan) sebagaimana halnya orang terdahulusebelum kalian ? Mereka
ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan(dengan bermacam macam
cobaan)sehingga berkatalah Rasul dan orang orang yang beriman bersamanya:
Bilakah (kapan) datangnya pertolongan Allah?Ingatlah ,sesungguhnya, pertolongan
Allah itu amat dekat”
Allah
berfirman (QS Al Baqoroh 155): “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu,dengan sedikit ketakutan,kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan……”
Secara umum, manusia mukmin mukminat akan
menghadapi masalah jasmaniah/masalah rokhaniah.
Masalah jasmaniah misalnya: masalah
hukum,hutang pihutang, kedzoliman, bencana alam, menderita sakit phisik (lumpuh,
stroke, sakit jantung,sakit paru paru, sakit liver, darah tinggi/darah rendah, asam
urat, penyakit gula, penyakit mata, kecelakaan), masalah ekonomi (rugi/bangkrut
dalam perdagangan), tertipu, dll.
Masalah rokhaniah
misalnya:gundah,sedih,bingung,takut,putus asa dll
II.
Analisa
A.
Sebagai manusia mukmin
mukminat yang cerdas seharusnyalah mampu menganalisa sebab akibat mengapa
masalah tersebut bisa terjadi.
Allah
berfirman (QS.As Syura : 30-31) bahwa masalah/musibah terjadi (lebih) karena
perbuatan manusia itu sendiri.
B.
Sebagai manusia mukmin
mukminat yang cerdas harus meyakini bahwa apapun musibah yang ia alami masih
lebih kecil jika dibanding dengan musibah akibat mengabaikan kasih sayang &
rahmat Allah SWT kepada manusia mukmin mukminat (syariat Islam yang terkandung
dalam Kitab Suci Al Qur’an),karena mengabaikan Al Qur’an ,bisa berakibat lebih
tragis.
Allah
berfirman (QS Thoha :124) :”Barang siapa
berpaling dari peringatanKu,maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan
Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam kadaan buta”.
C.
Hukum Sebab Akibat:
Dari hasil perenungan yang sangat
lama(20 tahun lebih) dan banyak belajar dari pengalaman hidup dan karena
pertolongan Allah SWT, penulis membuat rumus kehidupan, Rumus Sebab Akibat
sebagai berikut:
“Barang
siapa memilih BEBAS sebebas bebasnya dari Syariat Islam(hukum Allah SWT),maka
pada akhirnya ia akan TERIKAT/terkenan banyak masalah/musibah, tetapi Barang
siapa memilih TERIKAT /tunduk patuh kepada Syariat Islam/Hukum dari Allah
SWT,maka ia bisa jadi BEBAS dari masalah/musibah dan bebas dari murka Allah
SWT
III. Bagaimana
cara cerdas menghadapi masalah/musibah
Cara cerdas menghadapi masalah/musibah
yaitu :Cara preventif (pencegahan) dan cara Quratif(pengobatan). Cara preventif
yaitu banyak mendekat kepada Allah SWT,menjalankan perintahNya dan menjauhi
larangan laranganNya. Cara Quratif yaitu
segera bertobat Nasuha, banyak istighfar dan mendekat kepada Allah dengan
meyakini seyakin yakinnya dan mengamalkan prinsip prinsip sbb.:
1.
Inna lilllahi wa inna
ilaihi rojiun(Aku milik Allah SWT dan akan kembali kepada Allah SWT).
2.
Allahu Akbar. :Allah
itu Maha Besar dan yang lain(termasuk masalah/musibah yang kita alami hanyalah
kecil/mudah bagi Allah SWT untuk mengatasinya)
3.
La khaula wala quwwata
illa billah(tidak ada daya/kekuatan tanpa ijin dari Allah SWT)
4.
Terus menerus sabar dan
mendirikan sholat:
Wasta’inu bi sabr wa sholah (mintalah
tolong kepada Allah SWT dengan sabar dan mendirikan sholat.
Akhirnya, saya berserah diri dan
bertawakkal kepada Allah SWT saja.Jika ada kelebihan semata mata dari
pertolongan Allah SWT tetapi jika ada kekurangan semata mata karena kebodohan
saya.